Jumat, 11 Oktober 2013

Mati Takkan Memiliki Arti

Kamu bangkit namun tak bergerak
Kamu terlelap namun tidak tidur
Kamu berlari namun tak berpindah
Kamu berjalan namun tak pernah melewati
Segala hal berubah namun kau bersembunyi
Semua orang menari namun kau terbisu
Dunia berhenti namun kau masih sadar
Terlalu lama kau bersandar
Terlalu lama kau hanyut sunyi
Terlalu lama matamu terpaku
Terlalu lama...
Sudah terlalu lama sayang
Lumut menghias samudra
Namun kau hanya membisu tanpa mampu berucap
Gegana telah menguasai
Namun kau masih menutup mata dalam pahit
Ketimpung telah berbunyi ribut
Namun telingamu masih tertutup pekat
Takkan adalah arti
Bila kau tak jua ingin mengerti
Takkan adalah peluang
Bila kau tak ingin menanti
Hidup penuh dengan harga
Namun kau masih tak ingin membayar
Banyak hal ingin ku beri
Namun tak kunjung kau membuka hati
Apalah maumu, itu milikmu
Tak kuasa aku untuk mengendalikan
Kau dengan egomu..
Kau dengan hasratmu..
Kau dengan emosimu...
Kuburlah dirimu sendiri dengan tanah kematian
Karena hidupmu seperti orang mati
Namun kematian masih jauh dari matamu


-Cintya Kezia-
"Hidup hanya sekali, hidup mu berharga. Kalau hingga detik ini kau masih tak mengerti apa arti hidupmu, dan membuang sia2 arti kehidupanmu, maukah lebih baik kau mengubur dirimu. Karena kamu sama saja seperti orang-orang mati"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.